
Q-koko.site, 17 Mei 2025
Meneladani Akhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari
Penulis : Tim Majelis Sholawat Nariyah Tubaba
Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik bagi umat manusia. Setiap aspek kesehariannya mencerminkan akhlak mulia yang dapat dijadikan pedoman hidup. Allah SWT sendiri memuji akhlak Nabi dalam Al-Qur’an:
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
(QS. Al-Qalam: 4)
1. Kesederhanaan dalam Hidup
Rasulullah hidup dalam kesederhanaan meskipun memiliki kekuasaan dan pengaruh besar. Beliau lebih memilih hidup zuhud dan tidak pernah bergaya hidup mewah.
Dari Aisyah RA, beliau berkata:
“Nabi SAW tidak pernah makan kenyang dari roti gandum dua hari berturut-turut hingga wafatnya.”
(HR. Bukhari, no. 5414)
Kesederhanaan ini menjadi pelajaran penting agar kita hidup bersahaja dan tidak berlebihan.
2. Kedisiplinan dan Manajemen Waktu
Nabi membagi waktunya dengan seimbang: untuk ibadah, dakwah, keluarga, dan masyarakat. Beliau mengajarkan untuk menghargai waktu sebelum terlambat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Gunakan lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.”
(HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
3. Cinta dan Kepedulian terhadap Keluarga
Nabi adalah suami yang lembut dan ayah yang penuh kasih. Beliau membantu pekerjaan rumah dan selalu memperlakukan keluarganya dengan cinta.
Aisyah RA berkata:
“Rasulullah SAW biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika waktu shalat datang, beliau pun segera pergi shalat.”
(HR. Bukhari, no. 6039)
4. Amanah dan Kejujuran
Sejak muda, Nabi dikenal sebagai orang yang jujur dan amanah, sehingga dijuluki Al-Amin. Sifat ini tetap beliau jaga sepanjang hidup.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak beriman seseorang yang tidak dapat dipercaya, dan tidak beragama orang yang tidak menepati janji.” (HR. Ahmad, no. 12575)
5. Kebaikan kepada Sesama
Rasulullah selalu menunjukkan kasih sayang kepada siapa pun: anak kecil, tetangga, orang miskin, hingga musuhnya.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad, no. 8952)
Beliau juga bersabda:
“Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”(HR. Thabrani)
6. Ketenangan dalam Menghadapi Ujian
Rasulullah menghadapi berbagai cobaan: dihina, dilukai, diusir, namun tetap sabar dan tawakal.
Dalam salah satu riwayat, ketika Rasulullah dilempari di Thaif hingga berdarah, beliau berdoa:
“Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kesimpulan
Keseharian Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama dalam membentuk pribadi yang tangguh, lembut, dan berakhlak mulia. Dengan meneladani beliau, kita belajar untuk menjadi insan yang lebih baik—baik kepada diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.”
(QS. Al-Ahzab: 21)