Sabtu, Juli 5

Menyalakan Kembali Api Kebangkitan Bangsa dengan Semangat HARKITNAS

Oleh: Ketua DPD JPKP Tulang Bawang Barat
20 Mei 2025

Tulang Bawang Barat, Q-KOKO.SITE – Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Ini bukan sekadar tanggal dalam kalender, melainkan simbol dari bangkitnya kesadaran nasional untuk bersatu melawan penjajahan dan membangun masa depan yang lebih baik. Harkitnas menjadi momen refleksi atas perjuangan pendahulu kita yang berani menyuarakan semangat perubahan, menembus batas-batas perbedaan suku, agama, dan kepentingan pribadi demi sebuah cita-cita bersama: Indonesia Merdeka.

Lahirnya Boedi Oetomo: Titik Nol Kesadaran Nasional

Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini digagas oleh Dr. Soetomo bersama para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), sekolah kedokteran untuk pribumi di Batavia. Berbeda dengan perlawanan fisik sebelumnya, Boedi Oetomo menekankan perjuangan melalui pendidikan, kebudayaan, dan persatuan. Inilah tonggak awal munculnya gerakan kebangsaan Indonesia yang sadar akan pentingnya organisasi dan persatuan dalam melawan penjajahan Belanda.

Peristiwa Penting yang Mendasari Semangat Kebangkitan

  1. Penjajahan Panjang dan Perlawanan Rakyat
    Sebelum 1908, berbagai daerah di Nusantara sudah melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda, seperti Perang Diponegoro, Perang Aceh, dan Perang Banjar. Namun semua perjuangan itu bersifat kedaerahan dan belum menyatu dalam satu kesadaran nasional.

  2. Kemajuan Pendidikan dan Munculnya Kaum Terpelajar
    Sistem pendidikan modern yang dibuka oleh Belanda secara tidak langsung menciptakan kaum terpelajar Indonesia yang mulai kritis terhadap ketidakadilan dan penindasan kolonial. Mereka inilah yang kemudian menjadi pelopor gerakan kebangkitan nasional.

  3. Penderitaan Sosial-Ekonomi Rakyat Akibat Politik Etis yang Setengah Hati
    Politik Etis yang digagas Belanda hanya memberikan sedikit perbaikan pada kehidupan rakyat. Ketimpangan tetap terjadi, dan hal ini membangkitkan semangat rakyat untuk mencari jalan keluar dari penderitaan melalui kemerdekaan.

  4. Kemunculan Organisasi Modern Lainnya
    Setelah Boedi Oetomo, muncul banyak organisasi lain seperti Sarekat Islam (1912), Indische Partij (1912), dan Perhimpunan Indonesia. Semua organisasi ini berkontribusi besar dalam menyatukan visi nasional untuk kemerdekaan.

Makna Harkitnas bagi Generasi Sekarang

Di era modern ini, semangat kebangkitan nasional harus kita warisi dalam bentuk perjuangan melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan sosial. Kebangkitan hari ini bukan lagi mengangkat senjata, tapi bangkit dalam karya, inovasi, dan solidaritas sosial. Sebagai Ketua DPD JPKP Tulang Bawang Barat, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai pemacu semangat dalam membangun daerah, memperjuangkan hak rakyat, serta menjaga keutuhan NKRI.

Mari kita jadikan semangat 20 Mei sebagai kekuatan moral untuk terus bergerak, bersuara, dan bekerja demi Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.

Dirgahayu Hari Kebangkitan Nasional!
Bangkit untuk Indonesia Raya!