
Makna dan Hikmah Idul Adha: Momentum Pengorbanan dan Kepedulian Sosial
Penulis oleh ” Majelis Sholawat Nariyah Tubaba
Tulang Bawang Barat, 5 Juni 2025 – Umat Islam di seluruh dunia akan segera memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Idul Adha bukan hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga momen penuh makna spiritual, sosial, dan kemanusiaan.
Idul Adha mengingatkan kembali pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang dengan penuh keikhlasan bersedia menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah SWT. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor hewan sembelihan yang besar, menjadi simbol betapa pengorbanan dan ketaatan sejati akan selalu mendapat tempat mulia di sisi-Nya.
Dasar Hukum Idul Adha
Perayaan Idul Adha memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.”
(QS. Al-Kawtsar: 2)
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan qurban.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
Mayoritas ulama menyepakati bahwa ibadah qurban bersifat sunnah muakkadah, yaitu amalan yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu secara finansial, sementara dalam mazhab Hanafi, hukumnya wajib.
Hikmah Idul Adha
Idul Adha menjadi momentum refleksi spiritual sekaligus sosial bagi umat Islam. Beberapa hikmah penting dari peringatan ini antara lain:
Menanamkan nilai keikhlasan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Meneladani semangat pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Ilahi.
Meningkatkan kepedulian sosial melalui distribusi daging qurban kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan.
Memperkuat tali ukhuwah Islamiyah, baik secara lokal maupun global, seiring berkumpulnya jutaan umat Islam di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
Penutup
Dengan semangat Idul Adha, diharapkan umat Islam tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Khalik, tetapi juga mempererat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Idul Adha bukan sekadar ritual, melainkan panggilan untuk menjadi insan yang lebih taat, peduli, dan berdaya bagi umat dan kemanusiaan.