Jumat, Juli 4

Waspadai! Ini 9 Mitos Keliru Seputar Diabetes yang Masih Dipercaya Banyak Orang

Penulis : dr. Furqon Harimas Saputro, MM.

Tulang Bawang Barat, q-koko.site – Penyakit diabetes masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian masyarakat. Namun yang lebih berbahaya dari penyakitnya adalah pemahaman yang keliru seputar diabetes itu sendiri.

Tak sedikit mitos seputar diabetes yang berkembang dan dipercaya secara turun-temurun tanpa dasar medis yang kuat. Akibatnya, penanganan jadi tidak tepat dan risiko komplikasi semakin besar.

Berikut ini 9 mitos seputar diabetes yang perlu diluruskan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.


✅ 1. Mitos: Penderita Diabetes Tidak Boleh Konsumsi Gula Sama Sekali

Fakta: Boleh, tapi harus dibatasi. Bukan berarti penderita diabetes tidak bisa makan manis sama sekali. Gula tetap boleh dikonsumsi dalam jumlah kecil dan disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian. Batas aman konsumsi gula harian menurut anjuran medis adalah maksimal 50 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.


✅ 2. Mitos: Produk “Bebas Gula” = Bebas Kalori

Fakta: Label bebas gula bukan berarti nol kalori. Banyak produk bebas gula seperti biskuit atau minuman kemasan tetap mengandung karbohidrat atau lemak yang bisa memicu lonjakan gula darah. Jangan tertipu label, cek komposisi nutrisi secara detail.


✅ 3. Mitos: Ada Diabetes Basah dan Diabetes Kering

Fakta: Ini istilah nonmedis. Dalam dunia medis, diabetes dibagi menjadi:

  • Diabetes Tipe 1

  • Diabetes Tipe 2

  • Diabetes Gestasional (saat hamil)

  • Diabetes Sekunder (karena obat atau penyakit lain)

Istilah “basah” atau “kering” sering digunakan masyarakat untuk menggambarkan kondisi luka, bukan jenis penyakit.


✅ 4. Mitos: Diabetes Bukan Penyakit Serius

Fakta: Salah besar! Diabetes adalah penyebab kematian terbesar ke-8 di dunia. Penyakit ini bisa memicu komplikasi berat seperti serangan jantung, gagal ginjal, kebutaan, dan amputasi. Penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar tidak semakin parah.


✅ 5. Mitos: Diabetes Selalu Memunculkan Gejala

Fakta: Gejala diabetes bisa sangat samar dan tidak selalu terasa. Bahkan banyak penderita baru sadar setelah komplikasi muncul. Gejala umum seperti cepat haus, sering buang air kecil, dan berat badan turun drastis sering kali diabaikan. Cek gula darah secara rutin sangat disarankan, terutama jika memiliki riwayat keluarga.


✅ 6. Mitos: Pasti Diturunkan dari Orang Tua

Fakta: Faktor genetik memang berpengaruh, tapi bukan satu-satunya penentu. Anak dari orang tua dengan diabetes tetap bisa mencegah penyakit ini dengan gaya hidup sehat, rajin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal.


✅ 7. Mitos: Obat Diabetes Merusak Ginjal

Fakta: Justru sebaliknya. Tidak mengonsumsi obat diabetes secara teratur membuat kadar gula tidak terkontrol, yang akhirnya bisa merusak ginjal. Obat diabetes yang diberikan oleh dokter telah melalui uji keamanan dan sangat diperlukan untuk mengendalikan gula darah.


✅ 8. Mitos: Penderita Diabetes Dilarang Berolahraga

Fakta: Ini justru sangat menyesatkan. Olahraga membantu menurunkan kadar gula darah, memperbaiki metabolisme, dan mencegah komplikasi. Baik penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 disarankan untuk rutin berolahraga, tentu dengan panduan medis.


✅ 9. Mitos: Diabetes Tidak Bisa Dicegah

Fakta: Bisa! Terutama diabetes tipe 2. Cegah sejak dini dengan pola hidup sehat: konsumsi makanan bergizi, hindari rokok, kelola stres, dan rutin berolahraga. Jangan tunggu sampai gejala muncul, lakukan cek gula darah berkala.


🧠 Kesimpulan q-koko.site:

Banyak orang terjebak pada mitos-mitos lama soal diabetes yang justru memperburuk kondisi kesehatan. Dengan edukasi yang benar dan gaya hidup sehat, kita bisa mencegah dan mengendalikan diabetes lebih efektif. Jangan ragu berkonsultasi ke tenaga medis jika memiliki faktor risiko.

🩻 Tetap waspada, tetap sehat!

kini Q-Koko.site dapat berkonsuktasi selintas kesehatan dengan dr. Furqon Harimas Saputro, MM.