Sabtu, September 6

Gubernur Lampung Turun Temui Massa Aksi: “Aspirasi Ini Akan Kami Sampaikan ke Pusat”

Bandar Lampung, q-koko.site — Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung pada Senin, 1 September 2025. Aksi ini mendapat perhatian langsung dari Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang turun menemui massa bersama Ketua DPRD, Kapolda, dan Pangdam.

Momen ini menjadi sorotan publik karena Gubernur Lampung memilih duduk bersila di jalan, berdialog langsung dengan para pendemo. Suasana penuh persaudaraan tercipta ketika pagar kawat pembatas dibuka, dan perwakilan massa diberikan kesempatan menyampaikan tuntutannya.


Dialog Massa dengan Gubernur

Dalam dialog terbuka tersebut, perwakilan mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan:

Perwakilan Massa:
“Pak Gubernur, kami menuntut agar pemerintah daerah serius menyuarakan keresahan rakyat terkait naiknya harga kebutuhan pokok dan kebijakan pusat yang memberatkan masyarakat. Jangan sampai suara rakyat Lampung hanya berhenti di jalanan.”

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal:
“Saya mendengar jelas aspirasi kalian. Saya berjanji, suara rakyat Lampung ini tidak akan berhenti di sini. Aspirasi ini akan saya sampaikan ke pemerintah pusat. Kalian sudah menyampaikan dengan tertib, ini patut diapresiasi.”

Perwakilan Massa:
“Kami juga menuntut keterbukaan anggaran dan transparansi dalam pembangunan di Lampung. Jangan ada kebijakan yang menyakiti rakyat kecil.”

Gubernur:
“Keterbukaan dan transparansi menjadi komitmen kami. Apa yang menjadi hak masyarakat akan tetap kami perjuangkan. Mari kawal bersama-sama agar Lampung tetap kondusif.”

Aksi Damai dan Apresiasi Pemerintah

Aksi yang berlangsung hingga sore hari itu berjalan damai tanpa kericuhan. Gubernur Rahmat menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mengedepankan pendekatan persuasif dalam menghadapi aspirasi masyarakat.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa. Kalian sudah menunjukkan bahwa menyampaikan pendapat di muka umum bisa dilakukan dengan damai, tertib, dan penuh rasa hormat. Inilah wajah demokrasi yang kita harapkan,” ujar Rahmat.Sementara itu, aparat keamanan juga mendapat apresiasi karena berhasil menjaga suasana tetap kondusif. Ribuan mahasiswa akhirnya membubarkan diri secara tertib setelah dialog selesai dilakukan.

Kehadiran langsung Gubernur Lampung di tengah massa dianggap langkah positif dalam meredam potensi konflik. Momen duduk bersama di jalanan ini menjadi simbol keterbukaan pemerintah daerah terhadap kritik dan aspirasi rakyat.(Red)