
Tubaba, Q-koko.site – Semangat kebersamaan menyelimuti kawasan Daerah Irigasi (D.I.) Way Rarem, Rabu (10/9/2025). Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, menggelar Tasyakuran Panen Raya di Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Acara ini menunjukkan dukungan nyata BBWS Mesuji Sekampung terhadap program nasional Presiden dalam memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan produksi pertanian.
Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Dr. Elroy Koyari, ST., MT., menegaskan arti penting momentum panen perdana tersebut.
“Panen ini menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya air yang baik mampu memberi dampak langsung bagi petani. Program nasional Presiden untuk ketahanan pangan hanya bisa berjalan jika air tersedia, dan itu yang kami wujudkan lewat irigasi,” ujar Elroy.
Kegiatan Tasyakuran Panen Raya juga menghadirkan seluruh kepala satuan pelaksana (Kasatlak), antara lain:
- Pairul (Satlak Pekurun)
- Shohal Bedroni, SE., MT. (Satlak Sidomukti)
- Dedi Amriawan (Satlak Tata Karya)
- Hendra Saputra Anggara, ST., MT. (Satlak Daya Murni)
- Berta Rhobet Purnama, SE., MM. (Satlak Pulung Kencana)
Selain itu hadir pula para Koordinator Wilayah (Korwil): Isnawati (Purbolinggo), Wiwin Triningsih (Sekampung), Samsudin (Batanghari), Suratman (Pekalongan), Hermanto (Raman Utara), dan Suhar (Rantau Fajar).
Masyarakat, petani, tokoh alim ulama, aparat Babinsa, dan Bhabinkamtibmas turut berpartisipasi sehingga acara berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan.
Ketua Unit Pengelola Irigasi (UPI), Dedi Effendi, SE., ST., menegaskan bahwa keberhasilan panen tidak lepas dari kerja sama lintas sektor.
“Panen raya ini bukan sekadar seremoni. Ini hasil kerja keras semua pihak, dari petani hingga pemerintah. UPI berkomitmen menjaga irigasi Way Rarem agar suplai air tetap terjamin, sehingga hasil pertanian bisa berkelanjutan,” kata Dedi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan (OP) II BBWS Mesuji Sekampung, M.F. Nur Yuniar, ST., MT., menegaskan peran lembaganya dalam mendukung ketahanan pangan.
“Kegiatan ini membuktikan sinergi antara pemerintah dan petani. Kami akan terus memastikan jaringan irigasi berfungsi optimal agar produktivitas pertanian meningkat dan program nasional Presiden tercapai,” ujar Yuniar.
Seorang petani bernama Siranto juga menyampaikan pandangannya.
“Air adalah kunci hidupnya pertanian. Panen hari ini bukan hanya milik petani, tapi juga hasil kerja bersama BBWS dan pemerintah. Inilah bukti bahwa irigasi yang baik membawa kesejahteraan,” ungkap Siranto.
Petani lainnya, Mingun, menilai panen ini memberi harapan baru.
“Selama ini petani kerap kesulitan air. Dengan adanya irigasi Way Rarem, kami lebih tenang dan hasil panen meningkat. Harapan kami, pemerintah terus menjaga jaringan irigasi ini,” tegas Mingun.
Momentum Tasyakuran Panen Raya ini memperlihatkan bahwa ketahanan pangan nasional tidak hanya bergantung pada kebijakan, tetapi juga sinergi nyata antara pemerintah, petani, dan masyarakat. Irigasi Way Rarem menjadi bukti bahwa investasi pada pengelolaan air mampu mendukung swasembada pangan Indonesia.
Dengan keberhasilan panen ini, BBWS Mesuji Sekampung berharap kepercayaan masyarakat terhadap program nasional semakin meningkat. Petani kini melihat hasil nyata berupa panen melimpah, sementara pemerintah mendapatkan legitimasi atas program yang berjalan efektif.
Ketahanan pangan ke depan menuntut konsistensi. Infrastruktur irigasi harus terus terawat, kolaborasi lintas sektor semakin solid, dan petani tetap berdaya dalam memanfaatkan teknologi serta sumber daya yang ada. Tasyakuran Panen Raya Way Rarem bukan hanya perayaan panen, melainkan simbol komitmen bersama untuk menjaga masa depan pertanian Indonesia. (Orba).