
CERPEN “Harapan di Ladang yang Terlupakan”
Puisi Karya Kang weha
Cerpen, Q-koko.site - "Harapan di Ladang yang Terlupakan"
Pak Seno duduk di bangku kayu reyot di teras rumahnya, menatap hamparan ladang jagung yang dulu hijau subur, kini mulai menguning kering dan retak-retak. Tangan keriputnya mengusap peluh yang menetes di dahi, sementara suara burung malam mulai mengisi udara desa yang sunyi.
Di sampingnya, Sari, istrinya, sedang menenun di atas kursi anyaman, sesekali melirik ke suaminya. “Pak, aku dengar di televisi mereka bilang ada program subsidi pupuk dan bantuan alat pertanian. Kata mereka, tahun ini semua petani akan lebih sejahtera,” ujarnya pelan.
Pak Seno menghela napas panjang, “Itu janji lama, Bu. Janji yang kadang datang seperti angin lalu, dan hilang tak berbekas.” Matanya menatap jauh ke jalan desa yang berlub...