Senin, Desember 23

Dorong Ketahanan Kesehatan, Pemprov Jateng Terus Tingkatkan Kolaborasi Lintas Sektor dan Batas

Jawa Tengah, Q-Koko.Site, Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) akan berakhir pada Oktober 2024. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong kolaborasi dan kerja sama lintas sektor, dalam menghadapi ancaman kesehatan dengan pendekatan One Health.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiyah, menyampaikan, pendekatan One Health menekankan pada upaya kerja sama dan kolaborasi antara Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan, agar terjadi pengarusutamaan kebijakan kesehatan. Sehingga, dapat mencegah dan mengendalikan penyakit.


Baca Juga : Waspada Tekanan di Tempat Kerja sebabkan Masalah Kesehatan


Pihaknya pun siap untuk terus melanjutkan dan mengimplementasikan program AIHSP, meskipun kerja samanya telah berakhir.

“ Koordinasi harus terus diperkuat, guna mengendalikan penyakit zoonosis dan menurunkan angka kematian. Ini juga perlu melibatkan pemberdayaan masyarakat, surveilan berbasis masyarakat, dan mendorong masyarakat mandiri dan mampu mengenali potensi penyakit di sekitarnya,” Ujar Irma, pada Lokakarya Akhir AIHSP Jawa Tengah, di Harris Hotel Sentraland, Semarang, Selasa (24/9/2024).

Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha, menambahkan, berada pada perlintasan Jawa Barat, Jawa Timur, dan DIY, membuat wilayah Jateng rawan zoonosis.

“ Oleh karena itu, dengan letak geografis yang demikian, kami terus berupaya memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan daerah yang berbatasan,” Ujar Hariyanta.

Menurutnya, perlu kerja sama dan penyamaan persepsi antara daerah-daerah terkait, agar memiliki pemahaman yang sama mengenai antisipasi penyebaran penyakit zoonosis. Kolaborasi lintas sektor dan lintas batas yang dilakukan, tidak hanya mencegah penularan penyakit hewan ke manusia, tetapi juga mengamankan suplai makanan dari protein hewani, untuk turut mewujudkan Indonesia Emas 2045.

  • Libatkan Masyarakat dan Inklusi

Program Director AIHSP, John Leigh menyampaikan, pihaknya mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara Australia dan Indonesia sejak 2021. Keterlibatan semua pihak dalam menyukseskan program AIHSP, serta semangat kolaborasi yang sudah terbangun, harus terus ditingkatkan.

“ Kami berharap kita terus meningkatkan kerja sama, tidak hanya menyangkut penyakit zoonosis, tetapi juga dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Kita perlu bekerja lebih inklusif, termasuk melibatkan disabilitas sebagai subjek bukan sebagai objek,” Tuturnya.

Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo, mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Australia melalui program AIHSP, serta keterlibatan kabupaten/ kota yang menjadi lokus kegiatan.

“ Terima kasih kepada AIHSP yang telah melaksanakan program, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan di Jateng. AIHSP menjadi program kerja sama strategis, dengan tujuan mewujudkan ketahanan kesehatan dengan cara mencegah, mendeteksi, dan merespon kesehatan manusia dan hewan, serta antisipasi menghadapi ancaman kesehatan nasional dan global,” Ujarnya. (**)