
Sumenep, q-koko.ste – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sumenep menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema “Quo Vadis Koperasi Merah Putih: Menyoal Visi dan Keseriusan Koperasi”, Rabu (4/6/2025) di Ayoka Coffee. Forum ini menyoroti pentingnya semangat gotong royong sebagai inti penggerak Koperasi Merah Putih dalam membangun ekonomi desa yang mandiri dan berkeadilan.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber kunci, yakni Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumenep, Moh. Romli, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf. Keduanya menegaskan bahwa koperasi desa membutuhkan sinergi semua elemen, mulai dari pemerintah, pemuda, hingga masyarakat.
“Roh dari Koperasi Merah Putih adalah gotong royong. Tanpa itu, koperasi akan kehilangan arah dan maknanya,” ujar Moh. Romli.
Senada, Anwar Syahroni menekankan bahwa keberhasilan koperasi desa bergantung pada keterlibatan aktif berbagai pihak. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Semua harus terlibat, dari perencanaan, pengelolaan hingga pengawasan,” tegasnya.
FGD ini mendapat apresiasi dari sejumlah pemerintah desa yang hadir. Mereka menilai forum tersebut sebagai wadah penting untuk menyatukan pandangan dan memperkuat komitmen bersama dalam membangkitkan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan, di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
Ketua DPD KNPI Sumenep, Syaiful Harir, menyebut FGD ini sebagai langkah awal membangun koperasi desa berbasis nilai-nilai kebangsaan dan kebersamaan. “Kami ingin koperasi tidak hanya hidup di atas kertas, tapi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi rakyat di desa,” ujarnya.
Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama untuk memperkuat jaringan koperasi desa melalui pendekatan kolaboratif, mengedepankan potensi lokal, dan menjunjung tinggi nilai gotong royong sebagai identitas bangsa Indonesia.( Abdullah )