Jakarta, 12 Mei 2025 Q–koko.site – Di tengah derasnya pemberitaan tentang dugaan korupsi yang menjerat sejumlah pejabat, muncul kabar mengejutkan sekaligus menyegarkan: seorang pejabat publik di tingkat kabupaten dengan bangga mengumumkan bahwa dirinya tidak melakukan korupsi selama sehari penuh, tepatnya pada tanggal 11 Mei 2025.
“Saya ingin memberikan teladan. Kemarin saya berhasil melewati satu hari penuh tanpa menerima amplop, fee proyek, atau mark-up anggaran,” ungkap sang pejabat dengan wajah bangga dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, lengkap dengan banner bertuliskan “Anti Korupsi, Setiap Hari Dimulai dari Hari Ini.”
Deklarasi ini sontak menarik perhatian publik. Banyak yang mengapresiasi niat baiknya, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan: apakah ini prestasi atau justru pengakuan terselubung tentang kebiasaan sebelumnya?
Menurut pengamat tata kelola pemerintahan, Dr. Sri Widodo, pernyataan ini bisa dibaca dalam dua sisi. “Kalau benar niatnya untuk berubah, bagus. Tapi kalau satu hari tanpa korupsi sudah dianggap prestasi, itu mencerminkan betapa dalamnya krisis moral birokrasi kita.”
Meski terdengar satir, kampanye “Tidak Korupsi Per Hari” kini mulai digaungkan di media sosial dengan tagar #SehariTanpaKorupsi. Warganet pun bereaksi dengan berbagai komentar, mulai dari yang mendukung hingga yang menertawakan.
“Kalau bisa tiap hari begitu, kita bisa maju 50 tahun lebih cepat,” tulis akun @wakjaneh di Twitter.
Apakah gerakan ini akan berlanjut menjadi budaya baru, atau hanya gimmick sesaat? Rakyat menunggu pembuktian. Sementara itu, mari rayakan—setidaknya untuk hari ini—ada satu pejabat yang mengaku puasa korupsi.(Red)