Jumat, Juli 4

Ironinya Negeri Ini

Ironi Negeri Ini

By. Kang WeHa

Di negeri yang katanya kaya raya,
rakyat masih antre demi sembako di lapak derma.
Laut terbentang, sawah menghampar,
tapi petani dan nelayan hidupnya makin gentar.

Gedung-gedung tinggi mencakar awan,
sementara gubuk reyot merapat di pinggiran.
Para pejabat sibuk bersolek di layar kaca,
rakyat menjerit, suara mereka “tenggelam oleh propaganda.

Sekolah megah berdiri di kota,
tapi buku dan guru langka di pelosok sana.
Kesehatan katanya hak semua,
tapi rumah sakit minta biaya yang tak bisa ditera.

Bendera merah putih dikibarkan gagah,
diiringi janji yang makin hambar dan basah.
Katanya merdeka, katanya adil,
tapi hukum tajam hanya untuk si miskin yang sulit.

Oh negeriku,
kau seperti puisi indah yang dilafalkan dusta.
Katanya untuk rakyat, katanya demi bangsa,
tapi nyatanya untuk kuasa dan keluarga mereka saja.