Jumat, Juli 4

Menara PT DMT Dipermasalahkan Warga Tubaba, Ini Deretan Tuntutannya

Tubaba, q-koko.site — Aktivitas operasional menara telekomunikasi milik PT Daya Mitra Telekomunikasi (DMT) di RT 01 RW 03, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), dihentikan secara paksa oleh belasan warga pada Jumat (13/6/2025).

Pemblokiran dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan kelalaian pihak perusahaan terhadap kewajiban sosial dan keselamatan lingkungan sekitar menara.

Ibrahim CR, perwakilan warga yang diberi kuasa, menyatakan bahwa penghentian aktivitas tersebut merupakan langkah mendesak agar PT DMT segera memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat yang tinggal dalam radius keselamatan menara.

“Langkah blokir akses ini kami ambil karena pihak PT DMT tidak merespons tuntutan masyarakat sejak lama. Kami ingin perusahaan segera menunaikan kewajiban sosial dan memperhatikan dampak lingkungannya,” ujar Ibrahim di sela pertemuan warga dan perwakilan perusahaan di rumah Ketua RT 03, Sulisman.

Menurut Ibrahim, sejumlah permasalahan yang menjadi dasar aksi warga antara lain:

Tidak adanya penyaluran program CSR dari perusahaan ke masyarakat sekitar.

Kondisi fisik menara yang diragukan keamanannya, mengingat telah berdiri lebih dari 25 tahun dan kini memasuki masa perpanjangan kontrak ke-3.

Polis asuransi yang tidak pernah disampaikan kepada warga, meski beberapa kali menara tersambar petir dan menimbulkan kerugian.

Perpanjangan kontrak antara PT DMT dan pemilik lahan tanpa melibatkan atau meminta persetujuan dari masyarakat di sekitarnya.

Ibrahim juga berharap Pemkab dan DPRD Tubaba segera turun tangan menyikapi persoalan ini.

“Kami ingin pemerintah daerah, baik eksekutif maupun legislatif, hadir dan membantu mencari solusi. Ini demi keselamatan dan hak masyarakat,” tegasnya.

Di sisi lain, Koordinator Keamanan PT DMT, Amin Bunyamin, mengakui adanya kewajiban perusahaan untuk menyalurkan CSR. Ia juga mengaku baru mengetahui bahwa warga sekitar belum pernah menerima kompensasi dalam bentuk apa pun.

“Kami baru tahu soal ini. Akan segera kami sampaikan ke manajemen untuk ditindaklanjuti,” ujar Amin.

Hingga berita ini diturunkan, aktivitas di lokasi menara masih terhenti. Warga bersikukuh tidak akan membuka akses sebelum ada tanggapan resmi dan solusi konkret dari pihak perusahaan.(Tim)