
Tulang Bawang Barat, Q–koko.site Dalam upaya mendukung transparansi dan keberhasilan program ketahanan pangan desa, Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Tiyuh Tunas Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, melakukan kunjungan langsung ke kandang-kandang kambing milik warga penerima bantuan.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk road show ini bertujuan memastikan bahwa bantuan ternak kambing yang bersumber dari Dana Desa betul-betul diterima dan dikelola dengan baik oleh masyarakat. Ketua DPAC JPKP Tunas Asri, Dedi Irawan, menyampaikan bahwa pengawasan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial warga terhadap jalannya program pemerintah di tingkat tiyuh.
“Kami tidak hanya ingin program ini selesai di atas kertas. Kami ingin melihat langsung bahwa kambing-kambing itu benar ada, sehat, dan berkembang di tangan warga. Ini penting agar tujuan dari ketahanan pangan desa benar-benar tercapai,” tegas Dedi saat ditemui di salah satu lokasi kandang.
Menurut Dedi, untuk program ketahanan pangan tahun 2023, jumlah bantuan kambing yang disalurkan sebanyak 20 ekor kambing betina. Dari jumlah tersebut, 3 ekor dilaporkan mati, dan tersisa 17 ekor yang masih hidup dan dirawat warga.
Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan kabar menggembirakan: dari warga yang merawat kambing di wilayah RK 1 hingga RK 6, telah tercatat total populasi mencapai 22 ekor. Ini artinya, program ketahanan pangan tahun 2023 telah menunjukkan perkembangan yang positif, dengan adanya kelahiran atau penambahan jumlah ternak dari hasil pemeliharaan warga.
Sementara itu, untuk program ketahanan pangan tahun 2024, Dedi menyampaikan bahwa pihaknya belum melakukan pengecekan langsung. “Insyaallah dalam waktu dekat akan kami tinjau dan pastikan langsung di lapangan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi dan evaluasi bersama. Pihaknya membuka ruang diskusi dengan warga terkait kendala pemeliharaan, kebutuhan pakan, hingga potensi pengembangan ternak secara berkelanjutan.
DPAC JPKP Tunas Asri berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi tiyuh-tiyuh lain dalam mewujudkan pembangunan desa yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan warga. ( Red)