Jumat, Juli 4

Teguh Santosa: Wartawan, Akademisi, dan Diplomat Media yang Konsisten Menjaga Marwah Pers Indonesia

Jakarta, Q-Koko.site – Teguh Santosa, sosok yang dikenal sebagai pendiri Kantor Berita Politik Republik Merdeka (RMOL), telah menjelma menjadi figur sentral dalam dunia pers dan diplomasi media Indonesia. Lahir di Medan pada 30 Juli 1975, Teguh memulai kiprahnya di dunia jurnalistik sejak masa kuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, dengan bergabung dan memimpin Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar pada periode 1997–1999.

Rakerda JMSI Lampung DI Tubaba

dihadiri oleh Ketua Umum JMSI Teguh Santosa

Setelah menyelesaikan studi di Unpad pada tahun 2000, Teguh bergabung dengan harian Rakyat Merdeka dan mendapatkan kepercayaan untuk meliput konflik di Afghanistan pada 2001. Pengalaman tersebut dituangkan dalam bukunya berjudul Di Tepi Amu Darya.

Pada tahun 2007, Teguh memperoleh beasiswa International Fellowships Program (IFP) dari Ford Foundation untuk melanjutkan pendidikan S-2 di University of Hawaii at Manoa, Amerika Serikat. Selama di Hawaii, ia dipercaya sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) Chapter Hawaii.

Kiprahnya di dunia internasional semakin luas dengan kunjungan ke berbagai negara seperti Korea Utara, Venezuela, dan Uzbekistan, baik sebagai jurnalis maupun pemantau pemilu. Teguh juga aktif dalam organisasi wartawan internasional, pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Confederation of ASEAN Journalists (CAJ) pada 2017–2018.

Di dalam negeri, Teguh turut mendirikan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) pada 2017 dan menjadi Ketua Umum pertamanya. Pada 2020, ia bersama sejumlah pemilik media mendirikan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan terpilih sebagai Ketua Umum periode 2020–2025.

Sebagai akademisi, Teguh mengajar di Jurusan Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, serta pernah menjabat sebagai Wakil Rektor IV Universitas Bung Karno (UBK) pada 2015–2019.

Pada 6 Juli 2024, Teguh berhasil meraih gelar doktor bidang hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran dengan disertasi mengenai prospek perdamaian dan reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan.

Teguh Santosa merupakan contoh nyata dari dedikasi dan konsistensi dalam memperjuangkan kebebasan pers dan diplomasi media, baik di tingkat nasional maupun internasional.