Senin, Desember 23

Urgensi TNI AL Bangun Kemampuan Tempur untuk Hadapi Peperangan Berbasis Teknologi Otonom

Jakarta, Q-Koko.Site, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menekankan urgensi TNI AL untuk mampu mengelola alutsista dalam menghadapi peperangan modern berbasis teknologi otonom (autonomous warfare).

Hal tersebut disampaikan oleh Ali saat membuka focus group discussion (FGD) “Autonomous Warfare for Revolution Maritime Operation Affair” di Mabesal, Cilangkap, Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong revolusi peperangan modern secara signifikan, salah satu contoh adalah munculnya konsep autonomous warfare.

“ Metode peperangan ini mengacu pada penggunaan teknologi modern, seperti teknologi kapal atau pesawat tanpa awak (unmanned) dan Aritificial Inteligence (AI) yang dapat mempercepat reaksi terhadap ancaman,” Jelas Ali, dikutip dari keterangan Dispenal.


Baca Juga : TNI AL Bahas Masa Depan Hubungan Maritim Indonesia-Rusia


“ Kita harus berpikir bagaimana mengelola alutsista ke depan dan menyiapkan perkembangan teknologi untuk memajukan kemampuan tempur unsur-unsur TNI AL,” Ujar Ali, dikutip dari keterangan Dispenal di Jakarta.

Dia mencontohkan, metode peperangan di Rusia-Ukraina saat ini sangat signifikan menggunakan teknologi otonom. Terlihat dari banyaknya alutsista konvensional yang mudah terdampak dan rapuh karena serangan dari pesawat (UAV) dan kapal (USV) tanpa awak.

“ Bagaimana ringkihnya kapal permukaan dari gangguan UAV atau drone, kapal penjelajah Rusia kelas Moskwa pun terkena serangan dari USV milik Ukraina, pun kapal induk dan kapal-kapal dagang AS. Senjata drone ini kecil, murah, tapi punya efek getar yang tinggi,” Kata Ali.

Dia berharap, para peserta di FGD ini mampu berpartisipasi secara aktif, menyumbangkan pikiran, dan solusi optimal untuk pemanfaatan teknologi otonomi terhadap perkembangan masa depan pertahanan maritim di Indonesia

“ Ini menjadikan kita harus berpikir bagaimana mengelola alutsita ke depan dan menyiapkan perkembangan teknologi untuk memajukan kemampuan tempur unsur-unsur TNI AL,” Ujar Ali.

Adapun FGD ini menghadirkan sejumlah pembicara yang terdiri dari Asisten Khusus Menteri Pertahanan Laksamana Madya (Purn) Didit Herdiawan Ashaf, pakar bidang AI Ridwan Prasetyarto, Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya (Purn) Amarullah Octavian, dan Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksamana Muda Kresno Buntoro. (***)