Senin, Desember 23

Waspada Tekanan di Tempat Kerja sebabkan Masalah Kesehatan

Surabaya, Q-Koko.Site Tingginya tekanan di tempat kerja, senantiasa menjadi pemicu masalah Kesehatan. Tidak hanya secara fisik, namun juga secara mental. Jika hal ini tidak disadari, maka bisa menjadi penyebab burnout.

Hal tersebut dikatakan oleh Sifira Kristiningrum, S.Kep, NS, Sp, Kep, MB, Dosen STIKES Hang Tuah Surabaya sekaligus Kepala Ruangan ICU RSPAL dr. Ramelan Surabaya, dalam dialog Mozaik Indonesia dengan tema Kesehatan, Bersama host Dini Wardani, Selasa (24/9/2024), dilansir dari rri.co.id.


Baca Juga : Ahli harapkan pemerintah terapkan kebijakan berwawasan kesehatan


Menurutnya, stres akibat pekerjaan sering kali menjadi masalah serius yang bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari kesehatan fisik dan mental. Bahkan, stres akibat pekerjaan juga mampu mengurangi kualitas hidup.

” Fenomena burnout yang tidak disadari oleh para pekerja, seperti kondisi kelelahan fisik, emosional, atau mental yang disertai dengan penurunan motivasi, kinerja, serta sikap negatif terhadap pekerjaan, ini sering kali kita jumpai. Nah, jika hal ini tidak dilakukan deteksi dini, maka ini bisa menjadi pemicu stress. Jika stress ini dibiarkan secara terus menerus tanpa diatasi, maka akan menyebabkan burnout,” Ujarnya. 

Tekanan yang terus-menerus di tempat kerja, dikatakan Fira, sapaan akrabnya, dalam tenggat waktu yang ketat, serta beban tanggung jawab berat sering kali menyebabkan kelelahan, kecemasan, dan bahkan burnout, yang pada akhirnya dapat mengganggu keseimbangan hidup dan menurunkan produktivitas serta kepuasan kerja. 

Fenomena ini banyak dialami oleh pekerja, yang membuat mereka lebih sering merasa bosan pada satu jenis pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan lain yang lebih nyaman.

” Sebenarnya stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, stres bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita,” Ujarnya. 

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat para pekerja merasa burnout di tempat kerja, yakni yang pertama adalah menyelesaikan pekerjaan tepat Waktu. Kemudian setelah itu, bisa meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Sementara yang kedua adalah mencari dukungan orang terdekat seperti keluarga, teman, rekan kerja atau atasan.

” Support system ini sangat penting bagi kita. Keluarga adalah support system pertama yang harus dimiliki, agar Ketika kita burnout di tempat kerja, kita memiliki tempat untuk berkeluh kesah. Mungkin jika tidak dengan keluarga, teman dekat ini juga sangat penting perannya untuk mengatasi persoalan burnout di tempat kerja,” Ajarnya.

Kemudian dijelaskan Fira, memiliki waktu istirahat yang cukup untuk mendapatkan kembali energi yang terkuras. Dan yang keempat adalah membuat skala prioritas untuk mengatur jadwal kerja agar tidak berantakan.

” Menyadari dan menerima kekurangan diri dalam bekerja akan membantu seseorang terhindar dari rasa stress akibat tekanan pekerjaan. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi dampak panjang dari burnout,” Ujarnya.  (Redaksi)